Saturday, October 10, 2009

madah Lukisan Jiwa

"sesungguhnya, cintanya adalah dalam nalutri dan jasadku, andai ini adalah qadak dan qadar Tuhan. aku percaya, Tuhan akan temukan kami dalam syurga. aku menyayanginya sepenuh jiwa dan ragaku." - Cahaya

"cinta itu telah tercipta untuk kita, abang bersyukur mengenali Cahaya sebagai isteri, jika abang pergi pun, abang tidak akan menyesal sayang." - Shafi'e

"mentari masih menyinari, begitu juga dengan diriku, mencintaimu sepenuh jiwa dan ragaku. bukankah Allah menciptakan kita untuk saling mencintai? biarlah Allah yang tahu, betapa menyintaimu adalah dari seluruh jasadku. kembalikan semangat itu dan rasa cinta kita biarpun seketika..." - Cahaya dan Shafi'e

"tahukah, betapa hebat cintaku, betapa hebat kasihku, seputih salji, aku akan anyamkan untuk kebahagiaan menjadi miliknya, aku tidak mahu melihat dia derita lagi. sesungguhnya mengenali wanita setabahnya, membuatkan cintaku makin bermukim, kerinduan ini tetap aku bajai dalam jiwanya. ini janjiku." - Aizul

"persahabatan adalah keindahan. segalanya adalah kemanisan untuk kita simpulkan liku-liku perjalanan kehidupan ini." - Suraya

"dugaan ini bagai merancang kita untuk terus berfikir tentang kematangan dalam kehidupan. terima kasih Tuhan, menguji diri yang serba kerdil ini." - Zainal

"lukisan ibarat jiwa dalam diri. diri ibarat penyeri dalam sangkar emas. bersalut emas, namun dalamnya tetap mengisi kelincahan fikiran. fikiran akan mewarnai singgahsana warna-warni dalam perjuangan hati." - Abang Ali

"terbangkit dari hijab, namun kenangan sesaat bersama cucuku, tidak terpadam. biar gelap begini, aku tetap tahu dan yakin, Allah bersama pelindungannya." - Atuk

"kasih sayang ayah tidak akan berubah, selagi hidup belum berakhir, ayah akan tetap merindu..." - Ayah

"harta adalah segalanya, cinta hanya menghidupkan perasaan luar biasa, namun kekayaan tetap menjadi taruhan hidup." - Datin Suriani

"ayah akur dengan tipu dunia dan kemewahan sehingga lupa dengan tanggungjawab ini." - Datuk Rahim

"aku benci untuk hidup dalam dunia yang tidak adil ini." - Mak Cik Anida

No comments:

Post a Comment